Kejadian tragis ini terkuak setelah warga melaporkan kehadiran polisi di tempat kejadian perkara (TKP), di mana tubuh ayah FPN ditemukan bersimbah darah dengan barang-barang rumah tangga yang berserakan di sekitarnya. “FPN berhasil ditangkap saat petugas tiba di TKP,” lanjut Riski Adrian.
Lebih lanjut, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa korban tewas akibat pengeroyokan menggunakan benda tumpul, meskipun detail luka-luka yang diderita masih menunggu hasil visum dari dokter. Selama penggeledahan rumah, polisi juga menemukan surat rujukan dari Rumah Sakit Islam (RSI) ke Rumah Sakit Grhasia, sebuah indikasi potensial bahwa FPN memiliki riwayat medis terkait gangguan jiwa.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Grhasia untuk mendalami kondisi kesehatan mental FPN,” jelas Riski Adrian. Meskipun demikian, pihak kepolisian belum dapat mengkonfirmasi apakah kondisi tersebut secara langsung berperan dalam terjadinya tindakan kriminal ini.